Rabu, 25 Februari 2009

PARIKAN

isuk-isuk aku metu, mlaku-mlaku ketemu arek ayu.
Pas tak delok nggetu, dadakno untune metu.

Selasa, 24 Februari 2009

Sendiri

Sendiri

Hening malam meresap kedalam kalbu
Tak ada bintang, sinar bulan pun tersamar
Daun menari ditiup riuhnya angin
Segenggam pasir berterbangan dari lekatnya bumi
Sepi membisikan kedukaan, hampanya malam terpekat oleh kalutnya pikiran
Nyanyian burung coba mengingatkan akan kebohongan rasa yang membuat sesal.
Berjalan lunglai memandang luka
Membalikkan telapak tangan keindahan hidup
Kusam mendebu tumpukan harapan
Hati didera derita, berkumpul dalam satu raga
Bunga menyilang benang menyayang duri
Buahnya jatuh mendua melekat ke bumi
Meninggalkan bekas ranting terluka
Jatuh setetes getah malang membeku sembuh membekas
Semut mengerubung menggigit semakin sakit
Sandaran baru menjadikan lupa hati akan yang menggantungnya
Langit menangis membuka tabir kelam hati
Terang bulan sabit menggantung asa
Bintang berkelip menoreh luka yang kesekian kali
Angin malam menusuk pedihnya batin
Dinginnya mengeraskan batu berhati……

Maaf ‘kan menjadi benih kehidupan yang baru
Selalu manatap kilaunya pucuk pena sejarah
Bersinar terang seterang MATAHARI

BILA KAU BEGITU

Bila kau begitu maka,
Aku hampa…

Tak berguna
Dan hanya melontar kata, yang tak kunjung nyata
Dan air mata ini ‘kan percuma
Namun pukulan itu sangat berharga

Ku tak bisa temukan apa yang kau sangka HILANG!
Aku rela berikan tanganku,kakiku,mataku
‘Tuk mengganti apa yang HILANG dalam sangkamu


Tak ku kira kau mengira,
Kau mati…
Kerana sisa tubuhmu HANCUR!
Kerana jiwamu SIRNA!

Dan yang TERSELAMATKAN
“Cinta dan Kasih Sayang”
Yang tak ku kira kau mengira,
Menjadi maya…
Kerana terbiarkan di udara yang tak terlihat
Lalu bagaimana aku menggapai dan melihat?!

Bila kau begitu maka,
Aku hampa…

Betapa kurasakan sendiri leburnya aku
Yang menghamburkan nafas dan mengumbar kehinaan
Lalu kupatahkan tulang rusukku…

Bayangkan betapa leburnya aku
Sungkurkan kepalaku ke tanah, meremas rapat tanganku
Dan ku ikat jantungku…

Sekali lagi,
Bila kau begitu maka,
AKU HAMPA…

Allahu Robbii
Bila aku jatuh cinta…
Maka izinkanlah aku membagi cintaku padaMU dengannya

Allahu Robbii
Bila benar Kau izinkan maka,
Kumohon baurkanlah petunjukMU atas cinta kami…
Kemudian ia terdiam, kemudian aku,

“izinkan aku pulang”

ia masih terdiam dan memalingkan muka, tak lama air mata membentuk garis tak beraturan di pipinya setelah aku memaksa pulang dengan berpamitan dengan kedua orang tuanya… dan dalam hatinya, dia berkata kepadaku…

“Jangan pulang Ta…, Tata tahu tanganku, kakiku, mataku… hilang…!!! Sisa tubuhku hancur!!! Dan jiwaku sirna!!!”

Ku tak bisa melangkah, walau ego memaksa untuk pulang. Kemudian ku hampiri dia lalu ku raih tangannya, dan ku pukulkan berkali-kali tepat di wajahku sambil berteriak di dalam hati…

“Bila kau begitu maka, aku hampa. Tak berguna, hanya bisa melontar kata yang tak kunjung nyata”

Lalu ia menahan tangannya untuk menghentikan pukulan yang ku anggap berharga itu.

“jangan Ta…!!!”

Sambil menderaskan kucuran air mataku,

“Kenapa?!”

Kembali ia hanya diam sambil meneteskan air mata

“Yang terselamatkan hanya cinta dan kasih sayang yang kubiarkan terbang di udara… aku lelah TA..!!! Lelah!!!”

Aku pun hanya diam menatapnya

“Dan air mata ini ‘kan percuma, dan ku ingin kau tahu bahwa pukulan itu sangat berharga”

Ku raih tangannya untuk kesekian kali sambil berucap maaf kupukulkan tangannya berkali-kali tepat di wajahku untuk kesekian kali pula. Tak kusangka ia mendorongku dan melebarkan matanya sambil berteriak

“Pulang! Pulanglah!”

Mendadak kaki ini tak bisa berdiri, dan bibir ini tak selicin biasanya, hanya bisa berucap,

“Maaf kan aku, ku tak bermaksud apa-apa… aku hanya ingin…
Aku menyayangimu selamanya…
Jadi maaf,”

Ia berhenti menangis, seakan lelah mendengar kata sayang dari bibirku, benar-benar melelahkan baginya kata itu lalu,

“Iya, aku juga minta maaf, aku juga sayang Tata. Terima kasih ya ta…”

Lalu kuraih telpon genggamnya lalu ku tekan tombol demi tombol hingga tersusun sebuah kalimat di layarnya,

“aku sayang kamu selamanya”

Sambil berpamitan pulang ku berikan telpon genggamnya.

“tata pulang dulu ya,
Assalamu’alaikum”

“Iya… ta, hati-hati,
Wa ’alaikumussalam”,

Dan ketika melangkah pulang hatiku berbicara

“Betapa kurasakan sendiri leburnya aku
Yang menghamburkan nafas dan mengumbar kehinaan
Lalu kupatahkan tulang rusukku
Bayangkan betapa leburnya aku
Sungkurkan kepalaku ke tanah, meremas rapat tanganku
Dan ku ikat jantungku,Aku hampa, tapi tak apa! ”
Dan seperti biasa, aku harus keluar dari rumahnya tanpa diantar, karena memang terlalu larut untuk diantar walau hanya sampai di depan pagar saja. Kutancapkan kunci motorku lalu kubuka pagar dan keluar lalu kututup lagi. Kunaiki motorku lalu kulambatkan gerakanku dan menghisap rokok, sambil berharap ku dapat menatap wajahnya untuk yang terakhir kali di malam ini. Ku menoleh lagi, melihat di sela pintu yang masih terbuka sedikit. Tak kunjung kudapati wajahnya di sela itu kemudian ku nyalakan mesin motorku, tak kusangka saat ku menoleh untuk yang terakhir kalinya ia tampakkan wajahnya dan betapa bahagia hatiku. Aku pun melaju dengan motorku sembari berdo’a di dalam hati,

“Allahu Robbii
Bila aku jatuh cinta…
Maka izinkanlah aku membagi cintaku padaMU dengannya”

“Allahu Robbii
Bila benar Kau izinkan maka,
Kumohon baurkanlah petunjukMU atas cinta kami…”

Sesampainya di rumah, langsung ku terima satu pesan di telpon genggamku. Setelah ku buka ternyata cacay, yang bertuliskan,

“Tanganku, kakiku, mataku… hilang…!!! Sisa tubuhku hancur!!! Dan jiwaku sirna!!! Yang terselamatkan hanya cinta dan kasih sayang yang kubiarkan terbang di udara… Melelahkan…. Tapi tak apa… J”

“Itulah pesan yang ia kirim padaku, spontan seribu jawaban pun ada dibenakku, walau hanya sekedar kata-kata tapi kuingin ia tahu bahwa,

“Bila kau begitu maka,
Aku hampa…
Ku tak bisa temukan apa yang kau sangka HILANG!
Aku rela berikan tanganku,kakiku,mataku
‘Tuk mengganti apa yang HILANG dalam sangkamu

Tak ku kira kau mengira,
Kau mati…
Kerana sisa tubuhmu HANCUR!
Kerana jiwamu SIRNA!

Dan yang TERSELAMATKAN
“Cinta dan Kasih Sayang”
Yang tak ku kira kau mengira,
Menjadi maya…
Kerana terbiarkan di udara yang tak terlihat
Lalu bagaimana aku menggapai dan melihat?!

Bila kau begitu maka,
Aku hampa…

Sekali lagi,
Bila kau begitu maka,
AKU HAMPA…

Dan takkan ada orang yang akan tahu dan mengerti atas masalah kami, karena itu hanya sesaat dan tak mungkin untuk ku ungkit kembali, yang bisa aku lakukan saat ini hanyalah meluapkan emosi kata yang ada di hatiku, dan aku rela bila engkau baca… Sekian.

Jumat, 20 Februari 2009

CHAPTER I: PEMAHAMAN DRAMATURGI I

CHAPTER I: PEMAHAMAN DRAMATURGI I

Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konversi drama. Kata drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi dan sebagainya: dan berarti perbuatan atau tindakan.
I. ARTI DRAMA
Drama adalh kualitas komunikasi, situasi, action, (segala apa yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton.
Menurut Moulton, drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Menurut Brander Mathews: konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
Drama juga bisa diartikan cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton.

II. ARTI TEATER

Ada orang mengartilan teater adalah gedung pertunjukkan, ada pula yang mengatakanya sebagai panggung (stage).
Secara etimologis (asal kata), teater adalah gedung pertunjukan (auditorium).
Dalam arti luas, Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak. Misalkan wayang, ketoprak, ludruk, reog, topeng monyet dan lainnya.
Dalam arti sempit, drama ialah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas, disaksikan orang banyak, dengan media percakapan, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah yang tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian.
Pada saat penjajahan Belanda drama dekenal dengan istilah sandiwara yang mempunyai arti pesan(wara) rahasia (sandi), nama itu diambil dikarenakan isi dari sebuah pementasan adalah pesan dan kritik yang ditujukan kepada pemerintah Belanda, namun penyampaiannya melalui simbol-simbol atau sandi, hal itu dikarenakan adanya larangan dari belanda bagi masyarakat untuk mengkritik pemerintahan Belanda.

III. FORMULA DRAMATURGI

Yang dimaksudkan formula dramaturgi atau 4 M ialah:
M 1 : Mengkhayalkan, disini untuk pertamakali pengarang mengkhayalkan kisah: ada inspirasi, ide
M 2 : Menuliskan, Pengarang menyusun kisah yang sama untuk kedua kalinya. Pengarang menulis kisah.
M3 : Memainkan, aktor memainkan kisah yang sama untuk ketiga kalinya. Disini aktor dan aktris bertindak dalam satu stage tertentu.
M4 : Menyaksikan, Penonton menyaksikan kisah yang sama untuk ke empat kalinya.


IV. MASALAH DRAMA TURGI

Konflik kemanusiaan adalah dasar yang selalu menguasai minat dan perhatian umum. Buktinya coba anda lihat infotainment atau berita, setiap harinya akan kita temui topik yang subyeknya: lahir dan mati, menkah dan cerai, kejahatan dan hukuman, perang dan damai. Sedangkan tema-nya adalah keberanian dan pengecut, kesetiaan dan pengkhianatan, keserakahan dan murah hati. Dan emosinya adalah: kemarahan, cinta dan benci, ketakutan dan kenikmatan.
Sumber penulisan drama adalah “TABIAT MANUSIA”. Pengarang harus mengetahui dan mengerti bagaimana dan untuk apa sebuah tanggapan (response) manusia apabila ia melakukan gerak atau action manusia yang wajar. Aktor juga harus mengetahui dan mengerti tentang tabiat manusia agar bisa membawakan peranan hidup sesuai tuntutan tuntutan naskah yang diarahkan oleh sutradara yang telah mempelajari pengarang/naskah dan aktor-aktrisnya. Hal tersebut agar pementasan dapat diterima oleh penonton.

Rabu, 18 Februari 2009

Bangkit Setelah Setahun Tanpa Gelar


"Ibarat setetes air di padang gersang..." itulah perumpamaan yang pantas untuk menggambarkan keberhasilan teater Kharisma yang mengharukan. Setelah setahun tanpa gelar akhirnya teater Kharisma bangkit dari keterpurukan.

Pada lomba Musikalisasi Puisi tingkat Surabaya yang diselenggarakan oleh Diknas di TRS (Taman Remaja Surabaya) Jawa Timur, Indonesia, teater Kharisma berhasil menjadi Top Ten Present (10 penyaji terbaik). Berdasarkan nilai, teater Kharisma memperoleh nilai 780 dan berada pada peringkat ke-8 di lomba yang diadakan pada hari Jum'at, 13 Februari 2009 itu. Walaupun tidak menempati posisi 3 besar, tetapi teater Kharisma cukup puas dengan peringkat tersebut, melihat peralatan musik yang digunakan bisa dibilang sederhana.


Pada lomba yang dimulai pada pukul 18.30, teater Kharisma sempat mengalami keterlambatan karena adanya kurang persiapan dari segi pementasan. Selain itu, beberapa pemain dalam kondisi kurang fit (sakit).

Teater Kharisma lebih mengedepankan tujuan (dakwah) daripada meraih gelar dalam acara yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai SMA di Surabaya itu. Dalam pementasannya Kharisma mengangkat puisi yang berjudul "BUKA MATA, TELINGA DAN HATI". Puisi yang tercipta dari gabungan ide dari para pemain dan pembina ini mengandung pesan bahwa, untuk menjalani kehidupan janganlah terlalu senang dan terlalu sedih.

Ketika pementasan, sempat terjadi gangguan pada sound system pada awal pementasan. Peristiwa tersebut mengakibatkan adanya cemooh dari para pesaing lain. Hal tersebut pada awalnya sempat membuat nyali para pemain menciut, tetapi setelah Sang pembina mengkonfirmasi kepada additional sound system dan mic menjadi lebih baik, mental para pemain menjadi tergugah kembali. Pada pertengahan pementasan, komunitas yang dibina oleh Randyose itu berhasil membuat penonton berdecak kagum dan ikut bernyanyi dalam dendang lagu.

Pada akhirnya, Tim Musikalisasi Puisi teater Kharisma yang beranggotakan Olik (Banjari), Dilla (Banjari), Ichi (Gitar), Nadia (Vokal), Billa (Tamborine), dan Putri San (Reader) meraih kemenangan. Kesuksesan kali ini ditonton oleh Pak Edy Kusnianto selaku Wakasek Kesiswaan SMA Khadijah dan Mas Mujib selaku Staff TU.

Dengan kemenangan ini teater Kharisma yang bermarkas di SMA Khadijah berharap dapat mendulang prestasi yang lebih baik dan terus berjuang dalam berkarya seni yang indah di mata manusia dan Sang Pencipta.

Selasa, 10 Februari 2009

Psikologi Drama

PSIKOLOGI

Dalam dunia drama diperlukan banyak wawasan dari berbagai aspek kehidupan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk mendukung sebuah pementasan agar mencapai hasil yang maksimal dalam memvisualkan cerita, menyampaikan isi dan menjalankan misi, tentunya membuat pementasan nampak natural seperti aslinya. Drama tidaklah lepas dari lakon/penokohan/ karakter dan hal ini salah satu poin penting karena drama merupakan bentuk atau gambaran dari berbagai konflik kehidupan, dimana aktornya adalah manusia atau bahkan hewan dan tumbuhan yang mempunyai karakter/ perilaku yang beragam. Maka dari itu actor/ artis perlu mempunyai suatu wawasan yang yang berhubungan dengan hal tersebut, dan ilmu yang mengupas tentang itu adalah psikologi. Seperti yang kita ketahui secara singkat bahwa psikologi Adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Karena mayoritas drama menokohkan manusia maka, kita akan membahas tentang psikologi manusia.

Kita akan memulai dari pemahaman tentang jiwa. Banyak sekali persepsi mengenai pengertian jiwa, mulai dari definisi jiwa adalah nyawa, gabungan ruh dan jasad, jiwa adalah perasaan, atau jiwa adalah karakter dan lain sebagainya. Namun bila disimpulkan secara induktif pengertian jiwa adalah kekuatan yang menjadi penggerak manusia. Jika dijabarkan sedikit lebih luas maka, jiwa adalah:

1. Kekuatan yang menyebabkan hidupnya manusia

2. Menyebabkan manusia dapat berpikir, berperasaan dan berkehendak

3. Menyebabkan orang mengerti atau sadar akan segala geraknya

Di dalam jiwa itu sendiri ada beberapa unsur yang meliputi:

1. Kesadaran

2. Aktivitas (motorik, kognitif, emosional)

3. Perilaku (refleksi dan non-refleksi)

Hal tersebut di atas akan dibahas dalam ilmu jiwa atau yang biasa disebut psikologi.

Pertama kita akan membahas lebih jauh tentang kesadaran. Kesadaran memiliki tingkatan, yaitu:

Tingkat Kesadaran :

1. Kesadaran

Kesadaran yang kita miliki ketika kita terjaga merupakan bagian terkecil saja dari kehidupan psikis

2. Setengah sadar

Memberikan petunjuk tentang ketidaksadaran, pikiran dan tindakan yang muncul di situ. Misalnya saat kita bermimpi

3. Ketidaksadaran

Mencakup keinginan/harapan dan kecemasan; ia tersembunyi dan tidak dapat kita raih. Di sini terdapat kekuatan-kekuatan besar yang mendorong pribadi untuk maju.

Selanjutnya adalah tentang aktivitas. Aktivitas ada 3 macam, yaitu;

1. Motorik : Aktivitas tubuh/ jasad

2. Kognitif : Aktivitas yang berhubungan dengan mental. Misalnya pengenalan

3. Emosional : Aktivitas perasaan

Dan yang terakhir adalah tentang perilaku. Perilaku dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

1. Refleksi : adalah perilaku yang digerakkan secara spontan, jadi respon langsung timbul begitu menerima stimulus dan tidak dikendalikan oleh otak, mis; kaget atau menarik tangan bila terasa panas karena berada di dekat api

2. Non-refleksi : adalah perilaku yang dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak.

Telaah psikologi bagi actor, berpengaruh besar dalam menganalisis sebuah scenario yang syarat dengan urusan dramaturgi seperti tema, setting, karakteristik tokoh, tensi dramatic, plot, bahasa dan genre. Actor harus memanfaatkan kelebihan psikologi sebagai jalan merancang gaya pemeranannya (acting style). Selain itu, psikologi bisa merangsang pengayaan wawasan dan kemampuan acting para actor dalam bermain maupun mengapresiasi film atau pertunjukan teater yang memang syarat bermuatan psikologi juga secara spesifik mengupas tentang bagaimana menganalisis karakteristik dan tingkah laku tokoh cerita melalui dua pendekatan, yakni pendekatan fungsi jiwa dan pendekatan kepribadian.

Fungsi Jiwa

Jiwa memiliki komponen yang mampu melaksanakan fungsinya sendiri-sendiri dalam kesatuannya. Raga manusia terdiri dari mata untuk melihat, tangan untuk meraba, telinga untuk mendengar, lidah untuk mengecap dan hidung untuk mencium. Fungsi jiwa dari manusia, terdapat fungsi rasa (emosi dan feeling) yang terdiri dari persepsi, motivasi, emosi, belajar, berpikir, bayangan, fantasi, ingatan dan intelegensi. Fungsi-fungsi tersebut menentukan terbentuknya tingkah laku bahkan pola tingkah laku seseorang.

1. Persepsi

Adalah proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut sensoris kemudian diteruskan dan proses selanjutnya merupakan persepsi. Faktornya ada 3 yaitu; objek, alat indera(ditambah syaraf, pusat susunan syaraf), dan perhatian. Dalam memberikan interpretasi atau dalam mengartikan stimulus itu individu kadang-kadang mengalami kesalahan. Kesalahan dalam memberikan arti terhadap stimulus yang diterima disebut illusi.

2. Motivasi

Kekuatan yang mendorong timbulnya suatu tindakan. Motivasi mempunyai 3 aspek, yaitu (1) keadaan terdorong karena kebutuhan misalnya kebutuhan (driving state) jasmani, keadaan lingkungan, keadaan mental seperti berpikir dan ingatan; (2)perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan itu(instrumental behavior); (3) tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut (goal). Jenis motivasi ada 2, yaitu (1) motivasi fisiologis, yang berhubungan dengan keadaan jasmani seperti makan, minum dan lain sebagainya (2) motivasi sosial, yang berhubungan dengan perilaku atau perbuatan manusia seperti prestasi, afiliasi/ berinteraksi dengan orang lain dan kekuasaan.

3. Perasaan dan Emosi

Adalah luapan perasaan/suasana hati yang dikeluarkan misalnya sedih, senang, takut, marah ataupun gejala-gejala setelah kita melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. Dalam arti lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami.

4. Belajar

Adalah suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progesif dan membuat perubahan perilaku, perubahan yang actual atau potensial, relative permanent. Belajar juga bisa disebut latihan dan proses kehidupan yang disebut sebagai pengalaman yang akan menghasilkan sebuah perubahan.

5. Berpikir

Aktivitas mental, aktivitas kognitif yang berujud mengolah atau memanipulasi informasi dari lingkungan dengan symbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatan khususnya yang ada dalam long term memory. Secara fungsional berpikir merupakan penguatan antara stimulus dan respons. Singkatnya, berpikir adalah kemampuan untuk membentuk sebuah konsep.

6. Bayangan

Menanggap kembali hal-hal yang telah diamati. Bayangan yang sangat terang, sangat jelas seperti menghadapi objeknya sendiri disebut bayangan eidetic. Selain bayangan eidetic juga terdapat bayangan pengiring, yaitu bayangan yang timbul mengiringi proses persepsi setelah persepsi itu berakhir dalam waktu yang sebentar saja. Antara bayangan eidetic (tanggapan atas persepsi) dan persepsi (yang membutuhkan objek nyata melalui penginderaan) sangatlah berbeda. Apabila orang tidak dapat membedakan antara bayangan eidetic dengan persepsi maka orang akan mengalami halusinasi. Dalam buku pengantar psikologi, halusinasi adalah perasaan seakan-akan menerima sesuatu stimulus yang sebenarnya secara objektif stimulus tersebut tidak ada.

7. Fantasi

Adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan- bayangan baru. Fantasi dapat terjadi secara disadari, individu benar-benar menyadari akan fantasinya seperti pelukis yang sedang melukis atau pemahat yang sedang membuat arca. Fantasi juga dapat terjadi tanpa disadari, jadi individu tidak secara sadar telah dituntun oleh fantasinya seperti anak-anak yang bercerita yang tidak sesuai dengan kenyataannya sekalipun tidak ada maksud untuk berbohong. Fantasi dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Fantasi yang menciptakan; menciptakan sesuatu

- Fantasi yang dituntun atau dipimpin; dituntun oleh pihak lain

- Fantasi yang abstraksi; mengabstrasikan beberapa bagian

- Fantasi yang mendeterminasi; mendetermasi terlebih dahulu

- Fantasi yang mengombinasi megombinasikan bayangan/pengertian

8. Ingatan

Hubungan antara pengalaman dengan masa lampau. Ingatan merupakan kemampuan psikis untuk memasukkan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau. Berbicara mengenai ingatan sebenarnya juga berbicara mengenai kelupaan. Sebab timbulnya kelupaan ada 3 yaitu (1) factor fisiologis (mis: terserang gangguan amnesia, dan laing sebagainya), (2) factor umur, penelitian Ebbinghaus dan boreas menunjukkan bahwa kekuatan ingatan manusia itu makin lama makin berkurang hingga pada akhirnya mengalami kelupaan, dan (3) jarang ditimbulkan, maksudnya materi yang disimpan dalam ingatan itu tidak sering ditimbulkan kembali dalam alam sadar.

9. Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan untuk mengorganisasikan, menghubungkan atau menyatukan satu dengan yang lain. Dalam arti kata lain, intelegensi juga berarti daya penyesuaian diri terhadap keadaan baru atau masalah yang dihadapinya dengan alat-alat berpikir menurut tujuannya (stern, 1953). Tokoh lai mengartikan intelegensi adalah kemampuan membedakan yang berkaitan dengan hal-hal yang kongkrit, dan kemampuan yang berkaitan dengan hal-hal yang abstrak (Terman. Harriman, 1958).

Tipologi Kepribadian

Tipologi berdasarkan kosmologi Empedokles meyakini alam semesta didukung oleh 4 unsur yakni tanah (kering), air (basah), api (panas) dan udara (dingin), maka Hippocrates menyatakan bahwa unsure dan sifat itu ada juga pada manusia. Unsure-unsurnya adalah cairan chole (kering), cairan melanchole (basah), cairan phlegmatic (dingin), cairan sanguis (panas).

Kemudian pemikiran ini dikembangkan oleh Galenus, yang antara lain menyatakan bahwa di antara cairan-cairan ini ada yang dominant dan menentukan type dari individu yang bersangkutan. Sifat-sifat psikis yang bersumber dari fisik ini disebut temperamen.

Maka lahirlah tipologi dari Hippocrates-Galenus (konstitusi psikis) yang terdiri dari:

1. Koleris

2. Melankolis

3. Flegmatis

4. Sanguis

Dan dari konstitusi fisik terdiri dari:

1. Piknik

2. Leptosom

3. Atletik

4. dan Displastis

Dari kedua konstitusi tersebut dapat ditabelkan sebagai berikut:

  1. Konstitusi psikis:

No

Konstitusi Psikis

Sifat

1

Koleris

Optimistik, Bersemangat, daya juang kuat, mudah meluap perasaannya, tindakannya cepat tapi tidak stabil, berbasa-basi, berpakaian rapi hanya sebatas butuh pengakuan.

2

Melankolis

Pesimistik, mudah kecewa, daya juang lemah, egois, selalu curiga terhadap orang lain, kurang percaya, dan tidak mudah membuat janji.

3

Flegmatis

Tenang,tekun, lambat panas, tidak gampang terpengaruh, cenderung setia pada apa yang dicintainya, penyabar, apatis terhadap lingkungan sosialnya.

4

Sanguis

Hidup, ramah, supel, cepat ertindak dan berhenti, mudah menerima kesan, mudah ganti haluan, sering janji tapi tak ditepati, suka menolong orang lain, bukan tipe penakut.

NB: Setiap karakter/ pribadi terkadang dan seringkali gabungan dari beberapa konstitusi Psikis.

  1. Konstitusi fisik:

No

Tipe

Konstitusi Fisik

Temperamen

1

Piknik

Pendek gemuk, leher pendek dan kuat, banyak lemak hingga tulang-tulangnya tidak nampak

Mudah kontak, ramah, menyenangkan dalam bergaul, mudah merasakan seka duka orang lain, suka meluci, komedis

2

Leptosom

Tinggi, langsing, muka bulat telur, perut kecil, bahu sempit, tulangnya nampak

Tenang dan pendiam tapi dalam dunia dalamnya bergolak, susah kontak, menyendiri, terkadang melankolis.

3

Atletik

Badan kokoh, bahu lebar, kuat, kepala dan leher tegak, lebih pendek dari leptosom dengan urat-urat yang menonjol

Lebih cenderung optimis, daya juang tinggi, perasaannya sukar digerakkan, kurang peka, hampir seperti flegmatis.

4

Displatis

Memiliki tubuh tidak umum (abnormal), kerdil atau memiliki badan besar abnormal

Cenderung flegmatis, tenang, tekun, lambat, tidak gampang terpengaruh.

Jumat, 16 Januari 2009

Terbit dan Terbenamnya Matahari

SEKEDAR MEMBERIKAN SENYUMAN

TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI
ELOK NAN INDAH SEKEJAP DINIKMATI
BAYANG RERIMBUNAN DAUN MELAMBAI
MENYEJUKKAN DENGAN ANGINNYA YANG MEMBELAI
MELELAPKAN…

KESENANGAN DUNIAWI
ELOK NAN INDAH SEKEJAP DINIKMATI
BAYANG KEINGINAN MELAMBAI
MENGGIURKAN DENGAN HARAPAN YANG MEMBELAI
MELALAIKAN…

MALAM GELAP TELAH MENUTUPI
ELOK NAN INDAH SEKEJAP MENJADI MIMPI
HILANG BAYANG RERIMBUNAN DAUN YANG KINI LUNGLAI
MENGILUKAN DENGAN DINGIN YANG MENYELIMUTI
MERESAHKAN…

COBAAN DUNIAWI
ELOK NAN INDAH SEKEJAP MENJADI MIMPI
BAYANG KESURAMAN YANG MEMBUAT LUNGLAI
DENGAN KEPUTUS ASAAN YANG MENYELIMUTI
MEMATAHKAN…

DAN KEBAHAGIAAN SEKELEBAT MELINTASI
DAN PENYESALAN SEKILAS MENDEKAPI
KESEDIHAN…

SEKEDAR MEMBERIKAN SENYUMAN
ATAS SEMUA YANG TERGORESKAN